Media untuk berbagi tentang pengetahuan, olah raga, seni dan keunikan.

Saturday

On 8:30 PM by ariefhtk.blogspot.com in    No comments
Dari kecil saya sudah mendengar tentang kata tersebut, bahkan ketika saya menerima musibah terutama yang besar, maka Bapak saya akan mengatakan " ya sudah gimana lagi, itu sudah Qodar mu Rif ".
Kalau saya terjemahkan dalam bahasa saya saat itu maka bapak saya menyuruh saya agar menerima keadaan tersebut , tetap tawakal terhadap Alloh swt karena semua itu sudah digariskan oleh Alloh swt.
Ada banyak pendapat tentang takdir itu sendiri, terutama menjawab pertanyaan "Apakah takdir itu bisa dirubah oleh manusia?", dan juga tentang pernyataan bahwa takdir itu ditentukan oleh manusia itu sendiri, bahwa takdir sukses dan tidak nya seseorang adalah ditentukan oleh manusia itu sendiri.

Saya bukan sufi, juga bukan ahli agama, tapi inilah pendapat saya tentang takdir (menurut pendapat saya yang cetek ilmu sufinya, tapi biar sajalah, karena mengingat bahwa manusia boleh berpendapat berbeda dengan yang lain).

Mengingat salah satu sifat Alloh yang Maha Mengetahui, maka mustahil kalau Maha Mengetahui disini hanya diterjemahkan dalam satu saat saja, menurutku Alloh mengetahui dari awal kejadian dulu sampai kiamat nanti dan sesudahnya dan seterusnya, jadi Alloh mengetahui hidup seseorang dari awal terbentuknya manusia sampai meninggalnya manusia tersebut, bahkan Alloh mengetahui juga bahwa seseorang tersebut nantinya akan masuk Surga atau Neraka.

Apakah Alloh itu menggariskan nasib manusia untuk masuk surga atau neraka ? miskin atau kaya ?, pertanyaan ini bisa dijawab dengan salah satu sifat Alloh yaitu Maha Berkehendak, jadi terserah kehendak Alloh.

Apakah ada tanda tanda orang itu akan masuk Surga atau Neraka?, Alloh maha adil dan maha bijak, maka ketika orang misal digariskan masuk Surga atau Neraka, maka dapat dilihat dari kelakuan orang itu apakah sesuai dengan tuntunan dan kitab Alloh atau tidak.

Apakah ada tanda tanda bahwa orang itu digariskan (misal) akan menjadi kaya atau miskin?, pertanyaan hal seperti ini sebenarnya bisa dikembalikan ke orang tersebut yaitu tergantung bagaimana dan seberapa hebat orang itu berusaha, pandai melihat peluang dan memanfaatkannya, bahkan bisa menciptakan peluang dan memanfaatkannya (kayaknya saya bukan orang yang seperti itu hehehe)

Kesalahan manusia dalam menyikapi takdir menurutku adalah karena manusia tersebut mencoba mengetahui apa yang diketahui Alloh (melihat dengan kacamata Alloh), sehingga seakan akan tahu bahwa besok akan masuk surga atau neraka, akan kaya atau miskin dll., sikap ini menjadikan orang berpikir negatif dan akibatnya yang dihasilkan dari pemikirannya juga hal hal yang negatif.
Sebagai manusia biasa, maka bersikaplah sebagai manusia, jangan mencoba bersikap dan melihat seperti Alloh yang seakan akan mengetahui apa yang akan terjadi.
Bersikap sebagai manusia adalah bermula bahwa pengetahuan dan pandangan kita terbatas, seperti misalnya kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok dan seterusnya, sehingga kita harus selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam hidup kita.

Apakah dengan berdoa kita dapat merubah takdir kita yang jelek menjadi baik ?
Loh Alloh maha mengetahui, maka apakah Alloh dulu tidak mengetahui bahwa suatu hari , jam tertentu kita akan berdoa dan memohon sesuatu? sesungguhnya Alloh sudah tahu jauh sebelumnya dan juga Alloh berkehendak apakah permohonan kita itu diluluskan atau tidak.
Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi maka selalulah berdoa dan berusaha sebaik mungkin.







0 comments:

Post a Comment

Terimakasih udah berkunjung.