Saturday
On 1:03 PM by ariefhtk.blogspot.com in Otomotif No comments
Kali ini aku mau nulis tentang Oli untuk orang awam / umum. Nah, sebelum
bicara masalah oli / minyak pelumas, kita kenali dulu definisi pelumas.
Definisi
Pelumas (lubricant) adalah zat, khususnya
berupa minyak, gemuk atau zat padat seperti grafit, yang dioleskan / ditaruh
diantara bagian-bagian mesin yang bergerak agar membentuk film yang mengurangi
gesekan dan mencegah singgungan langsung antara pasangan permukaan.
Minyak pelumas (lubricating oil) /
Oli adalah pelumas
cair yang umumnya berasal dari minyak bumi dan telah dibubuhi zat penambah
(aditif) untuk memperoleh pelumas yang diperlukan.
- Mengurangi atau mencegah keausan
- Mengontrol dan mengurangi gesekan
- Mengontrol karat dan korosi
- Meredam panas
- Penyekat (untuk transformator)
- Meneruskan daya (oli hidrolik)
- Peredam kejut (shock absorbers)
- Meniadakan kontaminan (kerja
pembilasan)
- Membentuk “seal”
Pelumas dibuat dari bahan baku / bahan dasar ditambah dengan additive.
Bahan dasar pelumas
Sedangkan Sintetik adalah mineral
base ditambah chemical dan proses tertentu sehingga menjadi bahan baku
sintetik.
Volatility, stabilitas oksidasi, fluiditas pada temperatur rendah yang baik & viskositas indeks yang tinggi.
Spesifikasi Pelumas
Pelumas diklasifikasikan dalam dua katagori dasar:
a. Klasifikasi Viskositas
b. Klasifikasi Kinerja
Supaya ngga terlalu berat buat dipahami, saya hanya akan poin (a) saja, yaitu
klasifikasi Viskositas.
Klasifikasi
viskositas yang paling sering digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh SAE
(Society of Automotif Engineers).
- Oli untuk
mobil yang digunakan hanya untuk cuaca panas maka oli yang digunakan adalah
mono grade, penulisan ditandai dengan SAE plus angka nya , misal SAE 40.
- Oli untuk
mobil yang digunakan hanya untuk cuaca dingin maka penulisan spesifikasi olinya
(mono grade) ditambah dengan huruf W (Winter), misal SAE 20W.
- Oli untuk
mobil yang digunakan pada cuaca dingin dan panas maka penulisan spesifikasinya
adalah gabungan dari spesifikasi diatas (multi grade), misal SAE 20W-50.
Pengukuran
viskositas diukur pada suhu 100°C (untuk daerah panas) dengan satuan cSt (centi
Stoke) dan viskositas diukur dibawah 0 derajat Celcius (untuk daerah dingin)
dengan satuan cP (centi Poise).
Untuk mengerti angka angka diatas maka perhatikan tabel dibawah ini:
Spesifikasi
viskositas menurut SAE
|
Viskositas
maks pada suhu rendah cranking cP @ °C
|
Viskositas
kinematik pada suhu tinggi, cSt @
100°C
|
Viskositas
Shear pada suhu tinggi, cP @ 150°C & 106S-1
|
|
min
|
max
|
|||
0W
|
6200
pada -35
|
3,8
|
-
|
-
|
5W
|
6600
pada -30
|
3,8
|
-
|
-
|
10W
|
7000
pada -25
|
4,1
|
-
|
-
|
15W
|
7000
pada -20
|
5,6
|
-
|
-
|
20W
|
9500
pada -15
|
5,6
|
-
|
-
|
25W
|
13000
pada -10
|
9,3
|
-
|
-
|
20
|
-
|
5,6
|
<
9,3
|
2,6
|
30
|
-
|
9,3
|
<
12,5
|
2,9
|
40
|
-
|
12,5
|
<
16,3
|
2,9(1)
|
40
|
-
|
12,5
|
<
16,3
|
3,7(2)
|
50
|
-
|
16,3
|
<
21,9
|
3,7
|
60
|
-
|
21,9
|
<
26,1
|
3,7
|
(1) Grade SAE 0W-40, 5W-40 dan 10W-40
|
||||
(2) Grade SAE 15W-40, 20W-40 dan 40
|
SAE 40 ? Nah
kelihatan kan, jadi kalau pada kemasan oli tertulis SAE 40, artinya oli
tersebut digunakan untuk mesin yang dioperasikan pada daerah yang bersuhu panas
(seperti Indonesia yang tidak mengenal musing dingin / winter), dengan
persyaratan mempunyai viskositas kinematik pada suhu 100 °C yaitu minimal 12,5
cSt (centi stoke) dan maksimal 16,3 cSt.
SAE 15W ? artinya oli tersebut digunakan untuk mesin yang dioperasikan pada daerah yang bersuhu dingin dibawah 0°C (musim winter) dengan persyaratan bahwa pada - 20°C (minus 20°C) mempunyai viskositas 7000 cp (centi poise), dan pada suhu 100°C mempunyai viskositas kinematik minimal 5,6 cSt.
SAE 20W-40 ? Pada oli jenis ini maka mempunyai rentang temperatur operasi yang lebih lebar, yaitu pada suhu - 15 °C mempunyai viskositas suhu rendah 9500 cP atau mempunyai viskositas kinematik seperti pada suhu tinggi SAE 20 yaitu minimal 5,6 cSt. Sedangkan pada suhu 100°C mempunyai viskositas kinematik antara 5,6 cSt – 9,3 cSt , yang artinya oli ini bisa digunakan didaerah bersuhu dingin maupun bersuhu panas.
Oli yang baik maka sifat kekentalannya tidak berubah banyak karena perubahan suhu yang semakin meninggi karena suhu mesin yang semakin panas.
Nah sekarang pilihan tergantung pada Anda apakah perlu oli yang pakai huruf W atau tidak ?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih udah berkunjung.